Friday 22 March 2013

Mencari bahagia .

Kanak-kanak yang berlari-lari dipadang dipandang sepi oleh Mia . 'Aku rindu dia' bisik hati kecil Mia . Tiba-tiba ada satu tangan yang mengusap lembut kepala Mia . " Jom balik Mia , dah nak dekat maghrib ni " ajak Puan Anisah lembut . Dia tahu sangat apa yang sedang bermain difikiran anak gadisnya ketika ini . ' maafkan mama sayang ' dalam diam Puan Anisah menyimpan sebuah rahsia yang amat berat .

" Mama , kalau anak Mia hidup lagi mesti sekarang dia dah berumur 5 tahun . Kan mama ? " Mia berkata-kata . Muka Puan Anisah langsung berubah . Puan Anisah menahan air mata yang mungkin tumpah . Tapi soalan anaknya itu dibiarkan tanpa jawapan . Tanpa sedar Puan Anisah kembali mengimbau saat-saat mengetahui bahawa anaknya , Qaseh Damia mengandung anak luar nikah !

***
" Ya Allah , Mia . Apa nak jadi dengan kamu ni ! Kurang sangat ke didikan agama yang mama dengan arwah babah bagi dekat Mia . Apa yang Mia nak , semua mama ikutkan . Tapi kenapa ini yang Mia bagi dekat mama ? " keluh Puan Anisah Kesal . Maruahnya sebagai seorang ibu umpama dipijak bila mengetahui anaknya yang masih berumur 17 tahun sudah mengandung tanpa perkahwinan .

Mia hanya mendiamkan diri diatas sofa , hanya air mata yang menemaninya ketika ini . Mia kesal . Dia kesal kerana mengikuti kawannya , Nasha , untuk menghadiri majlis hari jadi sepupunya . Malam itu sudah mencontengkan warna yang paling hitam dalam sejarah hidupnnya . Entah macam mana dia boleh terlanjur dengan salah seorang kawan sepupu Nasha .

" Mama , Mia tak salah . Mia tak sedar apa yang berlaku . Mia . Mia . Mia mabuk . " terang Mia . Ayat terakhir yang keluar dari mulut anak gadisnya itu bagai merentap nyawanya . " Apa Mia kata ?!" Puan Anisah mula meninggi suara . Tidak pernah diajar anak gadisnya itu menyentuh minuman haram itu . " Maafkan Mia mama " Hanya itu yang mampu diucapkan Mia disaat itu . Menyesal sudah tidak berguna kerana perkara sudahpun berlaku .

" Mana kurang mama dalam mendidik Mia " Puan Anisah berkeluh sambil mengetuk-ngetuk dadanya . Air matanya mengalir sedari tadi dibiarkan ianya kering sendiri . Dimana salah dia dalam mendidik anak-anaknya .
***
Mia mengemas buku-buku yang berselerakan diatas meja itu . Kerjanya sebagai guru di Taska Puteh dijalankan dengan bersungguh-sungguh . Rindunya terhadap arwah anaknya menjadi kurang apabila melayan teletah kanak-kanak di Taska Puteh itu . Tiba-tiba telingan Mia tertangkap bunyi tangisan kanak-kanak didapur . Perlahan-lahan Mia menghampiri kanak-kanak perempuan itu .

" Kenapa ni sayang ? " Soal Mia lembut sambil mengusap lembut kepala kanak-kanak perempuan itu . Seingat Mia , dia belum pernah lagi melihat kanak-kanak itu didalam Taska Puteh selama 2 tahun dia bekerja disitu . ' Budak baru kut . ' fikir Mia . " Nia nak papa .. " rengek kanak-kanak yang mengelar dirinya Nia itu . " Ohh , papa kerja sayang . Petang nanti papa amik Nia ye ? Sekarang Nia kena pergi tidur dulu . Lepas tu baru papa datang amik Nia . " Mia mula memainkan peranan .

Setiap petang kanak-kanak di Taska Puteh akan tidur dan bangun pada pukul 5 . kemudian barulah mereka masing-masing beransur pulang . " Nia takut . " Nia mengadu lagi . " Nia takyah takut kak Mia kan ada . Kak Mia temankan Nia tidur ok ? " Pujuk Mia . Akhirnya Nia mengangguk dan mereka berlalu masuk kedalam bilik Angerrik .

***
Mia , Ziana dan Kak Eja mengemas barang-barang yang berselerakkan diruang tamu Taska Puteh . Jam sudah menunjukkan pukul 6-30 petang . Kanak sudah selesai pulang . " Mia dengan Ziana dah jumpa budak baru ? Baru masuk hari ni ? " soal Kak Eja yang sedang mengambil tempat di atas sofa yang bewarna ungu lembut itu . Ziana dan Mia juga melakukan perkara yang sama .

Ziana dan Mia masing-masing mengangguk . " Siapa nama budak tu kak ? " soal Mia ingin tahu . Kanak-kanak itu seakan-akan menarik minatnya dengan sikap manja dan penakut . Persis seperti Mia kecil-kecil dahulu . " Sharifah Rania . Manja budak tu . Penat akak nak layan . Asyik nak nangis je . " rungut Kak Eja . Mia dan Ziana tergelak mendengar kata-kata Kak Eja .

" Biasalah kak . Budak baru masuk . Berapa umur dia ? " giliran Ziana pula bertanya . Seingat Ziana Sharifah Rania itu memang comel . Ada lesung pipit kiri-kanak lagi . " 5 . " jawab Kak Eja mudah . " oo... " Ziana dan Mia menjawab serentak . " eh , tapi korang perasan tak ? Muka Rania tu ada iras-iras Mia kan ? Mula-mula akak ingat adik atau sedara kamu ke Mia . Tapi tengok nama dia ada Sharifah . Kamu tak de Sharifah kan ? " soal kak Eja blur . Mia hanya menggeleng .

***
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam . Puan Anisah dan Mia masih dihadapan kaca Televisyen menonton berita .

" Sampai bila Mia nak kerja dekat Taska tu ? " Soal Puan Anisah  ,
" kenapa Mama ? "
" Mia tuh amik corse apa dekat U dulu ? Asuhan ke ? Mia amik engineering kan ? Kenapa tiba-tiba kerja Mia sekarang lari jauh dari course Mia ? Mia tuh baru 21 tahun , kenapa tak nak sambung belajar lagi . Lepas peristiwa tuh , Mia terus berhenti belajar . Mia tak teringin ke nak sambung balik . Mama ni bukan apa Mia . Umur mama ni bukan muda lagi . Mama nak juga tengok anak-anak mama berjaya . Tengok abang Dane kamu tuh . Dah jadi doktor dah pun dekat New York tuh . Lagi 3 bulan di pindah sini . tak kan kamu tak teringin nak kerja , bergaji besar macam tu Mia ? Jangan jadikan masa lalu Mia tu sebagai penghalang untuk Mia berjaya " tu dia , dah start dah ceramah Puan Anisah .
" Mama esok kita picnik nak ? "
" Tengok tuh ! Kita dok nasihat dia , dia sibuk nak berpicnik . Mama tanam kamu dalam pasir kat pantai picnik tu baru kami tahu " Marah Puan Anisah . Mia hanya tersenggih-senggih .
" Oh , lupa nak bagitahu mama . Hari nikan ada budak baru masuk taska . Comel maa . Nama dia Sharifah Rania . " Beritahu Mia .
" Oh , jadi ? " soal Puan Anisah blurr .
" Manja budak tu ma . "
" So ? " aceh , speaking pula mama aku ni!
" So . SOley-soley ~.... " Ujar Mia mengundang tawa Puan Anisah .

***
Nia memandang perempuan disebelahnya . " Kak Mia ... " serunya lembut . " Ya sayang ? " Mia memandang kanak-kanak perempuan disebelahnya . Kasih sayangnya tumpah buat kanak-kanak itu . Walaupun baru 2 bulan lebih menjaga Nia , namun kasih sayangg antara mereka mudah terjalin . Entah mengapa dia berasa bahagia bersama kanak-kanak itu . " Boleh tak Nia nak panggil Kak Nia mama ? "

Mia tersenyum indah . " Boleh sayang . Tapi kena janji tak boleh nangis-nangis lagi " ujar Mia . Nia melompat gembira . Dipeluk tubuh kanak-kanak itu . " Mama Nia nama apa ? " soal Mia . Selama 2 bulan dia mejaga kanak-kanak itu , tidak pernah sekalipun Nia menyebut soal mama kandungnya . Nak tanya kak Eja selalu lupa . " Kak Mia . " jawab Nia bersungguh-sungguh . Mia tergelak kecil mendengar jawapan kanak-kanak yang berumur 5 tahun itu .


" Maksud mama Mia , nama mama kandung nia . " soal Mia sekali lagi . " Nia takde mama " jawab Nia jujur . " Mama Nia meninggal ye ? " soal Mia sayu . Kesian pada nasib kanak-kanak itu . " Tak " jawapan dari Nia mengejutkan Mia . " Jadi mama Nia pergi mana ? " soal Mia lagi . " Tak tahu . Dari kecil Nia tak pernah jumpa mama Nia . Nia cuma ada papa , Nenek , tokabah dengan Aunty Auni . Tapi Nia tak suka Aunty Auni . Nia suka mama Mia " jawab Nia petah .

" Assalamualaikum . " Tiba-tiba kedengaran seseorang memberi salam dari arah belakang . Mia beralih untuk melihat siapakah gerangan orang yang memberi salam itu . " Papa ! " panggil Nia sekali gus membuatkan muka Mia pucat . Kenangan hitam yang berlaku 5tahun lalu kembali bermain dimindanya .

***
Kereta yang dipandu Mia berhenti dihadapan sebuah rumah banglo bewarna Hijau . " Inilah rumah dia " gumam Mia . Berdasarkan alamat yang diberikan oleh Nasha . Inilah rumah sepupu kawannya yang telah meragut 'mahkotaku' . Dia harus bertanggungjawab !

" Assalamualaikum " Mia memberi salam . Tidak lama kemudian kelihatan seorang perempuan tua keluar dari rumah banglo itu . " Waalaikumussalam . Cari siapa ya ? " soal Datin Sharifah . " AA.... " alamak lupa nak tanya nama lah pulak ! Mia mengutuk dirinya sendiri . " Nak jumpa Zaf ye ? " soal Datin Sharifah lembut . " Aa..Ye . ye . " jawab Mia gagap . Bantai lah ! " Mari masuk dulu . " jemput Datin Sharifah .

" Anak ni siapa nama ? " soal Datin Sharifah .
" Mia . Qaseh Damia . "
" Oh , dah lama berkawan dengan Zaf ? " soal Datin Sharifah . Belum sempat Mia menjawab soalan Datin Sharifah , seseorang datang memotong . Siapa lagi kalau bukan Si Zaf tu !

" Ko buat apa kat sini ! " tengking Zaf . Mungkin marah nya masih belum reda apabila Nasha nekad membawa aku ke U Zaf dan memaksa Zaf untuk bertanggungjawab .
" Zaf , apa cakap dengan kawan macam tu . Maaf ya Qaseh . Zaf ni memang macam ni . Bad temper tak tentu pasal . " Terang Datin Sharifah yang masih keliru dengan keadaan sekarang ini . Mia hanya tersenyum pahit .
" Mama ! Mama tak payah nak baik-baik dengan perempuan ni mama . Perempuan nilah yang datang U Zaf dan malukan Zaf depan kawan-kawan Zaf tu . Hey , perempuan ! KO nak apa lagi hah ?! " tengking Zaf . Sudah hilang sabar melayan kerenah perempuan comel dihadapannya itu . Air mata Mia mengalir tanpa diminta . Cukuplah dia dimalukan dulu di U Zaf . Datin Sharifah yang melihat air mata Mia lantas mendakap tubuh genit Mia ,
" Awak . Saya tak nak apa . Saya cuma nak awak bertanggungjawab . Saya mengandung anak awak . " terang Mia dalam sendunya . Datin Sharifah yang mendengar kata-kata Mia itu seperti dipanah petir .
" Zaf ? Betul ke apa yang Qaseh cakap tu ? " Zaf diam tidak menjawab membuatkan Datin Sharifah mengalirkan air mata .
" Zaf ! Jawab pertanyaan mama ni ! " tengking Datin Sharifah sekali gus mengejutkan Mia .
" Hei , perempuan ! ko keluar sekarang ! Entah anak siapa yang ko kandung tuh , Pastu sesenang je nak suruh aku jadi pak sanggup . Keluar ko perempuan jalang !

***
Briefcasenya diletakkan diatas meja coklat diruang tamu . Tangan mamanya dicari . Nia , awal-awal lagi sudah masuk bilik . Merajuk tak habis ! Datin Sharifah memandang muka anaknya pelik . " Zaf ok ? "  soal Datin Sharifah . " Ok je , kenapa ? " bohong Zaf . " Hmm . Ni . Nia mana ? Dari tadi tak nampak ? " soal Datin Sharifah memanjangkan lehernya mencari kelibat cucu kesayangannya itu .

" Ada dekat atas . Tengah merajuk . " jawab Zaf jujur . " hah , merajuk pasal apa pula ? " soal Datin Sharifah hairan . " Takde apa . " jawab Zaf mudah . Malas mahu memanjangkan cerita yang tidak penting . Otaknya sendiri serabut memikirkan masalah itu . Macam mana Nia boleh bertemu dengan dia ? Bukan ke dia duduk pahang ? Macam mana boleh sesat dekat perak ?

Itu bukanlah persoalannya , tapi kenapa dalam banyak-banyak cikgu di Taska Puteh itu cuma dia yang boleh menarik minat Nia ? Macam mana mereka boleh mudah mesra sampai nama dia acapkali disebut oleh Nia ? Mungkin inilah yang orang katakan ikatan ibu-anak . Tahukah dia akan kewujudan anaknya itu ? " Syed Zafriel ! " suara Datin Sharifah yang bagai petir itu mengejutkan Zaf dari lamunannya .

" Apa mama ni jerit-jerit ? Ingat Zaf pekak ke ? " rungut Zaf sambil menggosok-gosok telinganya . " Zaf tu , mama tanya buat bodoh je ? Tak dengar ke mama cakap ni ? " bebel Dati Sharifah tidak puas hati . Belum sempat Zaf bersuara Nia sudah menerpa neneknya . " Nenek ! " jerit Nia lantas memeluk leher Datin Sharifah . Datin Sharifah hanya terkekek ketawa . " Nia , sakit nenek tu " tegur Zaf lembut . Nia mencebik .

Datin Sharifah hanya tersenyum menggeleng . Merajuk lagi lah ni ! " Nia , kenapa buat muka macam tu dekat papa ? Tak baik tahu , nanti tuhan marah " nasihat Datin Sharifah lembut . " Tapi tadi papa marah Nia sebab Nia ajak mama Mia datang rumah . Papa cakap mama Mia tak boleh datang rumah kita . Kesian Mama Mia , mesti mama Mia sedih . Papa jahat ! Nia tak sayang papa ! " bentak kanak-kanak kecil itu .

Datin Sharifah memandang Zaf meminta kepastian . Zaf menjongketka bahunya tanda tidak tahu . Dia masih belum sedia untuk meceritakan hal yang sebenarnya kepada mamanya . Jika mamanya tahu akan kewujudan Mia , pasti mama akan memaksa Zaf untuk membawa Mia tinggal bersama . Dan , yang paling Zaf takutkan . Dia akan kehilangan Sharifah Rania .

Dia mengaku , pada awal kelahiran Nia . Zaf memang tidak boleh menerima kehadiran Nia . yalah , waktu itu Zaf baru berumur 19 tahun . Belum sedia untuk mengalas tanggungjawab sebagai seorang ayah . Dan akhirnya , baru Zaf sedar . Kehadiran Nia dalam hidupnya banyak membawa seri dan kebahagiaan .

***
Skrin televisyen yang memaparkan drama Adam&Hawa ditonton Mia penuh minat sehingga tidak sedar akan kehadiran Puan Anisah disebelahnya . " Damia ... " seru Puan Anisah . " Eh , mama .  Bila masa mama datang sini ? " soal Mia blurr . " Dah berabad dah . Mia ni , kalau dapat mengadap Tv tak ingat dunia dah eh " tegur Puan Anisah sudah masak benar dengan perangai anaknya yang satu itu .

" Mama , cuba mama teka siapa Mia jumpa petang tadi ? " soal Mia .
"Siapa ? "  soal Puan Anisah malas hendak meneka-neka .
" Zaf . "
" Zaf ? Zaf mana Mia ? "
" Syed Zafriel . Mama tahu . Selama ni bapak anak angkat Mia tu adalah Zaf . Mia tak sangka ada lagi orang yang nak kahwin dengan lelaki macam tu . " Kutuk Mia tanpa mengetahui hal sebenar . Manakala Puan Anisah sudah pucat agai ornag kehilangan darah .
" Oh .. A..a.. mama nak pergi tidur dulu . Mengantuk ni . Mia jangan tidur lambat ye ? Bye . Good night " ujar Puan Anisah lalu melarikan diri didalam biliknya .

Macam mana ni ? Kenapa dalam banyak-banyak taska kat perak ni mesti Taska Puteh juga dia hantar budak tu ?! Kepala otak Puan Anisah serabut memikirkan kemungkinan yang bakal berlaku .

***
Hari ini Zaf mengambil keputusan untuk tidak kerja dan hanya duduk dirumah menjaga Nia . Selepas pertemuan kelmarin , Zaf rasa berat untuk menghantar Nia ke Taska Puteh . Dari jauh Datin Sharifah memerhatikan anaknya itu . Perbagai soalan bermain dibenak orang tua itu . Perlahan-lahan Datin Sharifah menghampiri anak lelakinya itu .

" Zafriel .. " Seru Datin Sharifah lembut . " Ye mama ? " soal Zaf tanpa mengetahui perkara yang bermain dalam fikiran mamanya . " Zaf ok ? " soal Datin Sharifah . Sejak kebelakangan ini perangai anaknya itu semakin berubah . Ada je tak kena , macam kucing hilang anak . Datin Sharifah sedar kelakuan anaknya berubah sejak berjumpa dengan mama mia si nia tu .

" Zaf ! " Datin Sharifah menjerit . Geram apabila anaknya tidak menjawab dan mengabaikannya . " Ish , apa mama ni jerit-jerit dekat telinga Zaf ? Ingat zaf pekak ke ? " rungut Zaf berpura-pura menggosok telingannya . " Zaf , kenapa zaf tak pergi kerja hari ni ? "
" Saja , kenapa ? Mama tak suka tengok muka Zaf kat rumah ni ke ?
" Ish , kesitu pula dia ! Mama cuma pelik je . Selalu kamu tu bukan main susah nak ponteng kerja . Tup-tup , hari ni ponteng pula . "
" Saja tukar angin maa ... "
" Hah , ni mama nak tanya lagi satu ni . Asal Zaf benci sangat bila Nia sebut nama mama angkat dia tuh ? "
" Mana ada Zaf benci . Cuma tak suka . "
" Ye lah , benci , taksuka sama je . Kita ni kalau nak benci mesti bersebab Zaf "
" Zaf tak suka Nia rapat dengan cikgu dia tuuh "
" Yelah , tapi kenpa ?"
" Sebab Zaf tak suka ! "
" Tapi kenapa Syed Zafriel ! " Datin Sharifah mula meninggi suara .
" Sebab dia tu mama nia ! " beritahu Zaf . Datin Sharifah kelihatan tergamam bergitu juga dengan seseorang yang terdengar perbualan mereka .
" Maksud Zaf , mama Mia tu ialah Qaseh ? Qaseh Damia ? Mama Rania ? " soal Datin Sharifah meminta kepastian .
" Hmm... "

Nia ternganga mendengar perbualan nenek dan papanya . Walaupun masih kecil dia sangat mengerti apa yang dibualkan oleh dua manusia itu . Tanpa sedar air matanya mengalir .

***
" Mia , ko cuba pergi pujuk budak dekat luar tu . Dia tak nak masuk " arah Ziana setelah penat memujuk kanak-kanak itu . tanpa membantah Mia menghampiri kanak-kanak itu .

" Nia ? " panggil Mia lembut . Sepantas kilat Nia memeluk tubuh langsing Mia . Mia melutut dan membalas pelukan Nia . " Kenapa ni sayang ? " soal Mia pelik dengan perubahan sikap Nia . " Nia nak mama " rengek Nia . " Dah.dah . jangan nangis . Kan mama ada ni " pujuk Mia tanpa mengetahui perkara sebenar .

" Mama jangan tinggalkan Nia lagi ye ? " rengek Nia lagi . Mia hanya mengganguk . " Nia ! " panggil seseorang . Mia mengangkat wajah melihat siapakah gerangan orang itu . " Zaf ?" panggil Mia pelik . " Jom balik Nia ! " Ajak Zaf cuba meraih Nia kearahnya . Namun cepat Nia menggeleng dan berlari kearah Mia .

" Nia tak nak ikut papa . Nia nak ikut mama " bantah kanak-kanak kecil itu . " Nia , tak baik kacau cikgu . Cikgu nak kerja . Nia ikut papa balik ye ? " pujuk Zaf tanpa mengetahui perkara yang diketahui Nia . " Tak Mama bukan cikgu Nia , mama . mama Nia . Papa tipu ! " jerit Nia . Zaf terkejut mendengar bicara anaknya . Begitu juga dengan Mia .

" Nia , tak baik cakap dengan papa macam tu . Pergi ikut papa balik . " pujuk Mia cuba meringankan beban Zaf . " tak , papa tipu ! Nia dengar papa cakap dengan nenek yang mama Mia ni mama kandung Nia . Nia tahu ! " beritahu Nia tanpa berselindung . Zaf terpempan manakala Mia bagai ingin pengsan . Apa semua ni ? Desis hati kecil Mia . Mia berdiri ingin berlalu pergi tetapi tangannya dipegang oleh Nia .

" Jangan pergi mama . Jangan tinggalkan Nia macam mama tinggalkan Nia dulu . " pujuk Nia .

***
Wajah Puan Anisah dipandang Mia penuh persoalan . Dia inginkan jawapan itu sekarang !

" Mama , betulkan anak Mia meninggal waktu dia mula-mula lahir sebab kurang oxygen ? Lahir tak cukup bulan ? " soal Mia ragu-ragu . Puan Anisah kelihat tersentak !
" Bb..betullah . " jawab Puan Anisah gagap . Kelihatan Mia mengeluh . Mia meraup mukanya beberapa kali .
" Mama , Mia merayu sangat dekat mama . Tolong bagi tahu hal sebenar pada Mia . Mia berhak tahu mama . Ini pasal anak Mia , cucu mama ! Mama tak rindu ke cucu mama ? "


“ Maafkan mama , Mia . Mama buat semua ni untuk kebaikan Mia . mama nak Mia teruskan kehidupan Mia macam kawan-kawan sebaya dengan Mia . Mama nak Mia kahwin dan dapat keluarga mertua yang baik . Mama tak nak Mia hidup dalam cacian dan kutukan orang lain sebab Mia lahirkan anak luar nikah . Mama sayang Mia “ terang Puan Anisah jujur .
“ Jadi mama bagi anak Mia dekat orang lain ? “ soal Mia tidak beriak . Dia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya tika ini . “ Tak sayang . Mama Cuma nak bagi Zaf rasa apa yang Mia rasa . 9 bulan Mia . 9 bulan . Mia tanggung malu dan sakit nak melahirkan anak Mia . Mana Zaf selama tu ? Dia hidup senang lenang . Goyang kaki je . Langsung tak jalankan tanggungjawab dia pada Mia . Mama nak hokum dia untuk Mia . “ Jelas Puan Anisah membela diri .
“ Hukum dia guna anak mia ? “ Mia menyoal lagi dengan nada yang mendatar . DIa bagai kehilangan separuh jiwanya apabila mengetahui semua itu . “ Maafkan mama sayang . “ hanya itu yang mampu Puan Anisah luahkan . “ Mama dah janji dengan Mia dulu yang kita akan jaga dan besarkan anak Mia sama-sama . Tapi kenapa mama buat Mia macam ni ? Mama tahu tak bertapa seksa dan kecewanya Mia waktu Mia tahu anak Mia meninggal . Apa yang mama fikir waktu mama bagi anak Mia dekat keluarga Zaf ? “
Puan Anisah diam tidak berkutip . Dia sendiri tidak tahu apa yang difikirnya ketika menyerahkan cucunya kepada keluarga Zaf . Setelah beberapa minit , kelihatan Mia berlalu masuk kedalam bilik . ‘ Kuatkan aku Ya allah . ‘ doa Mia dalam diam .
“ Datin , Rania ngak mau makan “ adu bibit indon yang bekerja dirumah bangle Datin Sharifah . “ Kenapa pula ? “ soal Datin SHarifah pelik . “ Katanya mau mamanya . “ beritahu Bibit yang bernama Suti itu jujur . Datin Sharifah terdiam . Memang sejak dikhabarkan oleh anaknya bahwa Nia sudah mendapat tahu siapa sebenarnya ibu kandungnya Nia sentiasa merengek mahukan Qaseh .
Datin Sharifah mendaki tangga rumahnya dan menuju kebilik anaknya . Kelihatan muka anaknya begitu serabut . Penuh dengan masalah . “ Zaf ? “ seru Datin Sharifah lembut . “ Mama , Zaf dah tak tahu nak buat apa dengan Nia . Dah macam-macam cara Zaf buat untuk pujuk Nia . Tapi Nia tetap dengan pendiriaan dia . “ Zaf mengadu tanpa memandang Datin Sharifah .
“ Kenapa Zaf tak ikut je kehendak Nia ? Qaseh tu mak kandung Nia . Qaseh juga berhak keatas Nia . Zaf tak boleh buat macam ni pada mereka “ nasihat Datin Sharifah . Hanya dia yang mengetahui apa sebab sebenar Puan Anisah menyerahkan Nia pada mereka .
“ Mak kandung ? Kalau dia mak kandung Nia kenapa dia sanggup buang Nia lepas dia lahirkan Nia ? Mama tak fikir ke semua tu ? “ Zaf mula berang tanpa sebab . “ Bukan Qaseh yang nak semua tu Zaf .. “ jelas Datin Sharifah . Datin Sharifah rasa kini Zaf harus mnegetahui hal yang sebenar .
“ Assalamualaikum… “ Jerit Mia dari luar . Dia sudah tidak mahu memikir apa akibat kepad perbuatannya itu . Yang dia tahu , dia mahukan anaknya kembali . Tidak sampai beberapa minit Zaf keluar dari rumah banglo itu .
“ Hah , ko nak apa datang sini ? “ soal Zaf acuh tak acuh . “ Saya nak anak saya “ pinta Mia lembut . Zaf ketawa sinis . “ Anak ko tak ada dekat sini “ beritahu Zaf selamba . “ Nia … Nia . Mama datang ni “ jerit Mia tanpa mempedulikan Zaf . “ Ko pekak ke ?! aku cakap anak ko tak de kat sini ! “ jerkah Zaf berang .
“ Tolong Zaf . Saya merayu dengan awak . Saya nak jumpa dengan anak saya . Saya nak jumpa dengan Nia . Tolong jangan buat saya macam ni Zaf . “ Rayu Mia . Hati lelaki Zaf sedikit terkesan melihat air mata Mia . Namun hatinya tetap dikeraskan . Dia tidak mahu kehilangan Nia .
“ Mana ko pergi selama 5tahun ni ? Aku yang besarkan Nia sorang-sorang . Ko da time dia sakit , demam ? Tak de ! Nia tak perlukan seorang mak , dia dah ada aku ! “ terang Zaf tanpa mempedulikan perasaan gadis dihadapannya dan seorang kanak-kanak yang bersselindung disebalik pintu rumahnya .
“ Tak ! Nia perlukan mama ! “ Jerit Nia lantas berlari mendapatkan mamanya yang sedang melutut menahan sebak apabila mendengar kata-kata dari Zaf . Nyata Zaf dan Mia , masing-masing terkejut dengan kehadiran Nia . “ Nia ! Pergi  masuk dalam ! “ arah Zaf tegas . Kelihatan Nia semakin mengeratkan pelukkannya pada Mia .
“ tak nak . Nia nak mama . Dulu papa janji papa nak carikan mama untuk Nia . Sekarang kenapa papa tak bagi Nia jumpa mama ? “ soal Nia petah . Mia diam tidak ingin menyampuk , sementara Zaf sudah bagai hilang kata-kata . “ Ok , papa bagi . Tapi Nia kena pilih antara papa dengan mama . Kalau Nia pilih mama Nia tak akan jumpa papa lagi , kalau Nia pilih papa Nia tak boleh jumpa mama lagi “ tegas Zaf membuat keputusan . Sedangkan Mia dan Nia sudah terkejut mendengar keputusan Zaf yang tidak matang itu .
Lama Nia berfikir dan tanpa dia sedar air matanya turun mencurah-curah . Mia yang terkejut melihat keadaan itu lantas memeluk erat tubuh kanak-kanak kecil itu . Kerana kesilapan mereka berdua pada masa lalu , anak ini yang menjadi mangsa . “ Nia nak papa dengan mama . “ Nia mula membuat keputusan .
“ Tak boleh ! Nia kena pilih satu saja “ Jawab Zaf masih dengan sikap budak-budaknya . “ Boleh ! “ tiba-tiba Mia menyampuk . Zaf nyata terkejut manakala Nia sudah diserang rasa gembira .


Nia yang sedang bermain dipadang dipandang sepasang suami isteri itu dengan penuh rasa bahagia . Si suami memandang isterinya yang sedang leka memerhatikan Nia bermain . “ ehemm . “ Si suami berdehem cuba menarik perhatian di isteri . “ Kenapa bang ? “ soal si isteri naïf .
“ A..aa.. sebenarnya abang ada benda nak Tanya Mia . “ soal Zaf jujur . Mia yang sedari tadi memerhatikan Nia kini mengalihkan pandangannya mengadap Zaf . “ Kenapa Mia pilih abang ? A..a.aa. maksud abang . Mia boleh bawa kes ni pergi mahkamah dan for sure Mia akan dapat hak jagaan Nia . Tapi kenapa Mia tetap pilih untuk berkahwin dengan abang ? “ soal Zaf jujur .
“ Sebab Mia nak Nia membesar dengan papa dan mama dia . Cukuplah dulu dia membesar tanpa mama dia . Mia taknak Nia rasa semua tu . “ jawab Mia jujur . Tapi Zaf kelihatan sedikit terluka dengan jawapan itu . “ Oh , jadi Mia tak cintakan abang . “ jawab Zaf seolah-olah berbisik . Mia tersenyum mendengar rungutan suaminya itu .
“ Mia cintakan abang demi Nia . Mia terima abang demi Nia . “ ujar Mia jujur . Zaf tersenyum penuh makna . Walau pun demi Nia asal dia cintakan aku . gumam Zaf . “ Mama , papa ! Nia nak ice cream . “ pinta Nia tiba-tiba . “ Jom ! “ ajak Zaf . Mia tersenyum . Alhamudulillah akhirnya mereka bahagia . Semuanya demi Nia .